Lompat ke konten

perbedaan tesis dan argumentasi

  • oleh

Pendahuluan

Sebagai seorang akademisi atau pelajar, pasti seringkali mendengar istilah tesis dan argumentasi. Kedua istilah tersebut sering digunakan dalam dunia akademik, terutama dalam proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, maupun disertasi. Namun, meski sering digunakan, masih banyak orang yang belum memahami dengan benar perbedaan antara kedua istilah tersebut. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara detail perbedaan tesis dan argumentasi.

Sebelum membahas perbedaannya, penting untuk mengerti terlebih dahulu apa arti dari masing-masing istilah tersebut. Tesis adalah pernyataan yang berisi argumen atau pandangan terhadap suatu masalah yang dapat dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian atau pengamatan. Sedangkan argumentasi merupakan serangkaian alasan atau pendapat yang digunakan untuk membela atau mendukung suatu pandangan atau pendapat.

Kelebihan Tesis

1. Memiliki Struktur yang Jelas dan Teratur

Tesis memiliki struktur yang jelas dan teratur, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tahap-tahap dalam penulisan tesis seperti pengumpulan data, analisis data, dan pembuatan kesimpulan juga membantu penulis untuk memahami masalah yang dihadapi secara sistematis.

2. Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Logika

Dalam penulisan tesis, diperlukan kemampuan analisis dan logika yang kuat untuk membuktikan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Proses ini dapat membantu penulis untuk meningkatkan kemampuan analisis dan logika, menjadi lebih kritis dalam merumuskan suatu masalah dan mencari solusinya.

3. Berkontribusi untuk Dunia Akademik

Tesis yang telah selesai dan diterbitkan dapat berkontribusi untuk dunia akademik dengan memberikan sumbangsih pengetahuan baru bagi masyarakat luas. Selain itu, tesis juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

4. Mampu Menyajikan Hasil Penelitian dengan Jelas

Tesis memungkinkan penulis untuk menyajikan hasil penelitian dengan jelas dan rinci. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami masalah yang dihadapi, proses penelitian, serta kesimpulan yang diperoleh.

5. Menjadi Syarat untuk Membuat Karya Ilmiah yang Lebih Tinggi

Tesis merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dalam dunia akademik seperti program doktoral. Dalam proses penulisan tesis, penulis juga akan dibekali dengan kemampuan yang dapat digunakan untuk menulis karya ilmiah yang lebih tinggi.

6. Menyediakan Sarana untuk Mempertajam Kemampuan Berbahasa

Penulisan tesis memerlukan kemampuan bahasa yang baik dan benar. Melalui proses penulisan tesis, penulis dapat mempertajam kemampuan berbahasa dan memperbaiki kekurangan dalam menulis.

7. Memberikan Pengalaman yang Berharga

Penulisan tesis merupakan pengalaman yang berharga bagi penulis, karena memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Selain itu, proses ini juga dapat membantu penulis untuk membentuk karakter dan sikap kritis dalam berpikir.

Kekurangan Tesis

1. Memerlukan Waktu dan Tenaga yang Banyak

Penulisan tesis memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, terutama dalam tahap pengumpulan data, analisis data, dan penulisan. Hal ini dapat membuat penulis merasa lelah atau stress di tengah-tengah proses penulisan.

2. Membutuhkan Anggaran yang Besar

Tahap pengumpulan data dalam penulisan tesis memerlukan anggaran yang tidak sedikit, terutama jika penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental atau observasional. Hal ini dapat menjadi kendala bagi mahasiswa yang tidak memiliki anggaran yang cukup.

3. Terkadang Sering Terjebak dalam Detail

Karena proses penelitian pada tesis yang memerlukan data dan proof, penulis seringkali terjebak dalam detail-detail kecil dan mengabaikan gambaran besar yang ingin dihasilkan.

4. Harus Melakukan Review Literatur yang Mendalam

Sebelum melakukan penelitian, penulis harus melakukan review literatur yang mendalam. Hal ini memakan waktu dan tenaga karena harus mencari sumber-sumber yang relevan dan akurat.

5. Persyaratan yang Ketat

Penulisan tesis memiliki persyaratan yang ketat, terutama dalam hal format dan isi. Hal ini memerlukan penyesuaian dan perbaikan yang berulang-ulang sebelum benar-benar diterima.

6. Butuh Bimbingan yang Mendalam dari Dosen Pembimbing

Selain melakukan penelitian, penulis juga harus membentuk kerja sama yang erat dengan dosen pembimbing. Karena karya ilmiah tesis merupakan hasil karya akademis yang harus melewati proses yang ketat.

7. Kurangnya Rasa Percaya Diri

Karena proses penulisan tesis yang memakan waktu dan tenaga yang besar, seringkali membuat penulis merasa tidak percaya diri dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik dan benar.

Kelebihan Argumentasi

1. Memberikan Kemampuan Berpikir Kritis

Melalui argumentasi, penulis membutuhkan kemampuan berpikir kritis dalam merumuskan dan membela pendapatnya. Hal ini memperkuat kemampuan logika dan analisis dalam berpikir.

2. Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Menulis

Argumentasi menuntut penulis untuk memikirkan cara yang tepat untuk menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan efektif. Melalui latihan ini, penulis dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan menulis dengan baik.

3. Efektif dalam Membujuk dan Mempengaruhi

Argumentasi efektif dalam membujuk dan mempengaruhi pendapat orang lain, terutama jika dilakukan dengan cara yang logis dan jelas.

4. Memperjelas Pandangan atau Pendapat

Argumentasi membantu penulis untuk memperjelas pandangan atau pendapat yang ingin disampaikan kepada orang lain. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memahami pandangan atau pendapat penulis dengan lebih baik.

5. Dapat Digunakan dalam Berbagai Konteks

Argumentasi dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik itu dalam karya tulis maupun dalam percakapan sehari-hari. Hal ini membuat kemampuan argumentasi menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

6. Dalam Penyelesaian Perselisihan

Dalam kehidupan sehari-hari, argumentasi dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik dengan orang lain. Kemampuan ini dapat membantu penulis untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan efektif.

7. Dapat Membantu Memperkuat Identitas dan Karakter

Argumentasi dapat membantu memperkuat identitas dan karakter penulis. Dengan memperlihatkan pemikiran yang kritis dan tajam, pembaca akan melihat penulis sebagai sosok yang percaya diri dan memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara dan menulis.

Kekurangan Argumentasi

1. Memerlukan Pemahaman yang Mendalam tentang Topik yang Dibahas

Untuk menghasilkan argumentasi yang kuat dan efektif, penulis harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik yang dibahas. Hal ini dapat memakan waktu dan usaha yang tidak sedikit.

2. Mudah Terjebak dalam Emosi

Seringkali, dalam proses argumentasi, penulis mudah terjebak dalam emosi dan kehilangan stuktur argumen yang dibangun. Hal ini dapat membuat argumentasi menjadi tidak efektif dan kurang meyakinkan.

3. Seringkali Mengabaikan Fakta dan Bukti

Terkadang, dalam proses argumentasi, penulis seringkali mengabaikan fakta dan bukti yang diperlukan untuk membuktikan argumen yang dibangun. Hal ini dapat membuat argumentasi menjadi kurang meyakinkan dan kurang efektif.

4. Tidak Menjawab Pertanyaan Pokok

Argumentasi yang dibangun seringkali tidak menjawab pertanyaan pokok yang diajukan oleh pembaca atau orang lain yang terlibat dalam percakapan. Hal ini dapat membuat argumentasi menjadi tidak efektif dan terkesan mengulur-ulur waktu.

5. Memakan Waktu yang Lama

Proses argumentasi, terutama jika melibatkan banyak orang atau topik yang kompleks, dapat memakan waktu yang lama dan melelahkan. Hal ini dapat membuat argumentasi menjadi tidak efektif dan kurang efektif.

6. Terkesan Membela Pendapat Sendiri

Terkadang, dalam proses argumentasi, penulis terkesan membela pendapat sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat orang lain. Hal ini dapat membuat argumentasi menjadi tidak efektif dan tidak meyakinkan.

7. Mudah Dipengaruhi oleh Emosi dan Pengalaman Pribadi

Dalam proses argumentasi, penulis mudah dipengaruhi oleh emosi dan pengalaman pribadi. Hal ini dapat menghilangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun argumen yang kuat dan meyakinkan.

Tabel Perbedaan Tesis dan Argumentasi

Tesis Argumentasi
Pernyataan yang berisi argumen atau pandangan terhadap suatu masalah yang dapat dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian atau pengamatan. Serangkaian alasan atau pendapat yang digunakan untuk membela atau mendukung suatu pandangan atau pendapat.
Tahap-tahap dalam penulisan tesis seperti pengumpulan data, analisis data, dan pembuatan kesimpulan membantu penulis untuk memahami masalah yang dihadapi secara sistematis. Argumentasi menuntut penulis untuk memikirkan cara yang tepat untuk menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan efektif.
Melalui penulisan tesis, penulis diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan analisis dan logika, menjadi lebih kritis dalam merumuskan suatu masalah dan mencari solusinya. Argumentasi membantu penulis untuk memperjelas pandangan atau pendapat yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Tesis memungkinkan penulis untuk menyajikan hasil penelitian dengan jelas dan rinci. Argumentasi dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik dengan orang lain.
Tesis merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dalam dunia akademik seperti program doktoral. Argumentasi dapat membantu memperkuat identitas dan karakter penulis.
Penulisan tesis memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, terutama dalam tahap pengumpulan data, analisis data, dan penulisan. Untuk menghasilkan argumentasi yang kuat dan efektif, penulis harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik yang dibahas.
Tahap pengumpulan data dalam penulisan tesis memerlukan anggaran yang tidak sedikit, terutama jika penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental atau observasional. Seringkali, dalam proses argumentasi, penulis mudah terjebak dalam emosi dan kehilangan struktur argumen yang dibangun.
Karena proses penelitian pada tesis yang memerlukan data dan proof, penulis seringkali terjebak dalam detail-detail kecil dan mengabaikan gambaran besar yang ingin dihasilkan. Terkadang, dalam proses argumentasi, penulis seringkali mengabaikan fakta dan bukti yang diperlukan untuk membuktikan argumen yang dibangun.

FAQ Perbedaan Tesis dan